Dibalik Sebuah Mimpi Menjadi Seorang Mahasiswa
May 25, 2022 2022-05-25 12:52Dibalik Sebuah Mimpi Menjadi Seorang Mahasiswa
Hallo Sobat SHI!!!
Pada artikel kali ini akan ada tulisan menarik yang ditulis oleh salah satu sobat peneliti SHI kita yang biasa disapa Zahra. Kira-kira tulisan terkait apa ya?
Haifa Zahrah Amalia adalah seorang mahasiswi berprestasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2021. Dia juga memiliki sejuta mimpi dan ketertarikan dibidang kepenulisan ilmiah yang ia buktikan dengan menjadi juara di beberapa lomba kepenulisan essay ilmiah nasional. Meski ia berasal dari daerah dan bukan perkotaan serta berasal dari keluarga yang sederhana tetapi semangatnya untuk terus bersekolah sangat tinggi, karena ia percaya bahwa Pendidikan adalah salah satu cara yang bisa ia lakukan untuk meraih mimpinya.
Impian untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang S1 sudah ada dalam benak saya sedari dulu. Saya selalu bermimpi untuk menjadi beda dari kebanyakan anak perempuan di daerah tempat saya tinggal. Namun untuk bisa melanjutkan Pendidikan ke jenjang S1 ini banyak hal yang harus saya lewati. Kala itu yang bersekolah tidak hanya saya seorang, melainkan ke enam saudara saya lainnya juga, satu orang kakak saya yang masih berkuliah di salah satu universitas swasta, yang satu lagi baru lulus SMA dan berkeinginan sama untuk melanjutkan ke jenjang S1, dan dua orang adik saya yang ada di bangku sekolah dasar juga sekolah menengah. Padahal saat itu kami hanya bisa mengandalkan uang gaji almarhum ayah saya yang tidak seberapa, juga hasil berjualan di rumah makan yang dimiliki ibu saya. Hingga akhirnya kakak perempuan saya memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 dan memberikan kesempatan itu untuk saya di tahun 2019, karena kondisi ekonomi keluarga kami yang tidak memungkinkan untuk ibu saya menguliahkan juga menyekolahkan enam orang anaknya sekaligus.
Kala itu saya memiliki mimpi untuk menjadi seorang researcher dibidang sains makanya mulai dari SNMPTN, SPANPTKIN, UMPTKIN, UTBK dan ujian mandiri lainnya saya selalu memilih jurusan kimia murni, matematika murni dan fisika murni. Namun selalu gagal, selain itu ibu saya juga bilang bahwa jurusan yang saya pilih ini memiliki UKT yang cukup mahal. Hingga akhirnya saya sempat merasa frustasi karena beberapa kali ujian tapi tetap tidak pernah lolos, pada akhirnya saya sempat memilih untuk gap-year dan mencoba lagi tahun depan. Tapi salah satu teman kelas saya memberitahu saya bahwa masih ada satu universitas negeri lagi yang masih membuka seleksi masuk jalur mandiri yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tapi jurusan yang saya inginkan tidak terbuka untuk jalur SPMB. Sebelum mengikuti ujian SPMB UIN saya sempat mendapatkan beberapa cibiran dari orang sekitar, ada yang mengatakan bahwa saya tidak akan lulus masuk PTN dan hanya menghabiskan waktu dan uang orang tua saja. Ada juga yang mengatakan bahwa saya harusnya langsung bekerja saja membantu ibu saya di kampung, dan tidak perlu berkuliah, karena toh ibu saya tidak akan mampu membiayai dan akan putus di tengah jalan. Perkataan itu pernah membuat saya merasa goyah dan hampir menyerah untuk kuliah, tapi ibu saya bilang bahwa saya tidak boleh menyerah sebelum mencoba. Singkat saya pun berangkat ke Ciputat untuk ujian SPMB dan saya dinyatakan lulus pada program studi Bimbingan Penyuluhan Islam bahkan lengkap dengan beasiswa full, dan betapa senangnya ibu, kakak dan adik saya ketika mendengar kabar ini.
Tapi ceritanya tidak berakhir disini ketika awal perkuliahan ternyata tidak selancar yang saya bayangkan saya mengira bahwa saya bisa belajar dengan baik dan aktif, tapi ketika awal penugasan pembuatan makalah zenggg saya disuruh membuat makalah hadist dengan menggunakan Bahasa Arab. Kaget bukan main karena saya tidak memiliki latar belakang Pendidikan Islam sama sekali ketika bersekolah dulu mulai dari SD hingga SMA saya selalu sekolah di sekolah negeri yang hanya belajar pelajaran agama satu kali dalam seminggu. Sedangkan teman sekelas saya di kampus semuanya lulusan MAN, Gontor dan pondok pesantren lainnya. Bahkan pernah dalam satu mata kuliah dosennya hanya ingin berbicara menggunakan Bahasa Arab dan saat itu saya hanya bisa mengikuti apa yang teman saya lakukan seperti ketika mereka tiba tiba tertawa ketika dosen berbicara saya pun ikut tertawa padahal saya tidak mengerti apa yang sedang beliau bahas hahaha tapi untungnya dosen tersebut mengajar dengan menggunakan Bahasa Arab hanya dalam satu pertemuan saja. Selama satu semester awal berkuliah di UIN saya benar benar berubah menjadi seorang introvert yang hanya bisa memperhatikan dan mengikuti alur. Namun disana saya berfikir jika saya hanya mengikuti alur tanpa berani mencoba kapan saya memiliki perubahan dalam hidup saya. Akhirnya saya memutuskan mengikuti salah satu organisasi mahasiswa yang berfokus pada dunia penelitian dan kepenulisan ilmiah yang Bernama FRESH (Fatahillah Researches for Science and Humanity), disinilah minat kepenulisan saya mulai terasah, saya yang awalnya merasa tidak bisa melakukan apapun dan tidak bisa mengimbangi teman teman di kelas kini mulai berani mengekspresikan diri melalui karya tulis ilmiah, merasa kurang cukup dengan materi yang saya dapatkan di FRESH sayapun mendaftarkan diri sebagai salah satu anggota komunitas Science Hunter Indonesia (SHI) pada tahun 2020 sampai sekarang dan alhamdulilah berkat ilmu yang saya dapatkan baik dari para mentor di FRESH maupun SHI saya bisa menjuarai beberapa lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional bahkan ada salah satu diantara karya tulis ilmiah saya yang diterbitkan oleh LPPM UNNES selain itu, pada tahun 2021 lalu saya terpilih sebagai salah satu penerima penghargaan Student Achievement Award kategori nasional dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Science Hunter Indonesia
Muda Berkarya Prestasi Luar Biasa