Menekuni Penelitian, Bekal Lanjut Studi di Luar Negeri
May 11, 2021 2021-05-11 9:11Menekuni Penelitian, Bekal Lanjut Studi di Luar Negeri
Halo, Peneliti Muda!
Kembali lagi di postingan blog Science Hunter Indonesia yang tentunya masih akan membahas seputar penelitian dan tentunya benefit yang ikut diperoleh. Tahukah kamu apa saja manfaat ketika kamu mulai menyenangi dan menekuni penelitian sedari dini? Nah, pada postingan kali ini, ada cerita dari Ka Nurwarrohman Andre Sasongko selaku salah satu mentor yang tentunya pasti bisa menginspirasi kita semua. Langsung kita simak hasil wawancara dengan Ka Andre, ya.
Ka Nurwarrohman Andre Sasongko (atau akrab disapa Ka Andre) adalah mentor pengampu Kelas Artikel Ilmiah di Science Hunter Indonesia yang punya segudang penelitian dan publikasi khususnya berhubungan dengan bidang ilmu Kimia. Lewat ketekunannya dalam riset dan penelitian, Ka Andre mengakui nih bahwa semuanya sangat bermanfaat untuk bekal dirinya melanjutkan studi ke luar negeri. Kini, Ka Andre sedang menempuh studi pascasarjana di Industrial Chemistry Pukyong National University.
Halo Ka Andre, boleh dong ka diceritain kenapa memilih untuk studi luar negeri dan kenapa memilih program studi yang sekarang?
Lanjut studi master di luar negeri adalah tujuan aku dari awal saat masih menempuh studi S1. Tujuan utamanya adalah agar aku bisa menambah lagi pengalaman riset dan merasakan atmosfer penelitian dan peralatan laboratorium yang jarak ditemukan di Indonesia. Untuk pilihan jurusan, sebenarnya tidak ada alasan khusus karena beasiswa yang saya peroleh berasal dari profesor sesuai jurusan Beliau. Namun, tentunya aku memang senang dan merasa tawaran dari profesor itu relevan dengan minatku yaitu terkait sintesis molekul organik. Lebih detailnya, di bidang penelitian ini aku dikasih senyawa target dan harus bisa mencari pathway reaksi dan mensintesisnya di laboratorium. Selain itu, aku juga tertarik dengan penelitian profesor itu tentang Organic Photovoltaic. Dalam penelitian ini, aku mendesain molekul polimer yang effektif untuk solar cell sehingga solar panelnya bisa lebih elastis dan bisa dibentuk sesuai estetika seorang arsitek. Jadi ibaratnya, seorang molekular arsitektur yang bekerja untuk seorang arsitek.
Boleh diceritain ka dulu proses persiapannya seperti apa, mulai dari perencanaan termasuk saat pendaftaran dan proses seleksinya?
Sebenernya tawaran beasiswa ke Korea ini bukan yang pertama. Sebelumnya, ada beberapa senior dan relasi yang menawarkan beasiswa tetapi dulu aku masih idealis mengejar universitas top di Eropa. Namun, tidak ada satupun beasiswa fully funded yang berhasil aku peroleh, adanya cuman beasiswa parsial yang tidak ikut menanggung biaya hidup. Akhirnya, aku tiba di titik menurunkan idealisme dan kebetulan ada open position di Laboratorium Prof Chang Dong Wook. Seleksinya meliputi pengiriman berkas berupa CV, resume, sertifikat bahasa inggris, ijazah, dan transkrip. Setelah mendaftar, semuanya tidak langsung mudah begitu saja. Awalnya, aku tidak diterima di laboratorium ini karena profesor masih belum punya kepercayaan pada kinerja laki-laki indonesia. Sehingga, saat itu aku dapat pengumuman tidak diterima. Namun, rejeki berkata lain. Seminggu setelahnya, aku dihubungi lagi dan mendapat undangan kalau diterima. Cerita lengkapnya kalian bisa liat di youtube aku (Andre Molarchi).
Selama jadi mahasiswa, Ka Andre kan merupakan mahasiswa berprestasi. Sebenarnya seberapa berguna sih ka pengalaman sewaktu mahasiswa termasuk pengalaman keilmiahan?
Sejauh pengalamanku, selama proses pendaftaran beasiswa, latar belakang penelitian dan naskah esai itu punya bobot yang sangat dilihat dan diperhatikan sebagai pertimbangan. Ada beberapa pengalamanku, salah satunya saat wawancara di Jaggilonian University Poland, penelitian dan publikasi ilmiah yang sudah aku terbitkan ternyata sangat ditanyakan. Jadi, sangat penting sekali teman-teman untuk perdalam riset dan tingkatkan publikasi sesuai minat bidang ilmu masing-masing. Karena, banyak sekali beasiswa berbasis riset yang dapat kalian daftarkan untuk lanjut studi khususnya di luar negeri.
Seperti apa ka kondisi kuliah di luar negeri dan apa saja yang harus disiapkan di luar proses administrasi?
Menurutku, kuliah di luar negeri itu “serem” kalau kita gak punya tekad dan mimpi yang kuat. Masuknya memang susah, bertahannya juga gak kalah susah. Kalian harus punya motivasi yang kuat kenapa kalian mau mengejar itu dan terus konsisten dengan alasan itu.
Last but not least, boleh dong ka kasih pesan singkat untuk Sobat SHI yang punya rencana untuk lanjut studi di luar negeri?
Penting untuk kita semua berani untuk keluar dari zona nyaman. Semangat terus dalam belajar dan eksplorasi banyak hal. Benar-benar dasari apa yang akan kalian ambil dengan pertimbangan yang matang termasuk jurusan dan sebagainya. Dan yang gak kalah penting, jangan selalu menyalahkan keterbatasan. Sekarang sudah banyak sekali media yang bisa digunakan untuk belajar dan meningkatkan kualitas diri termasuk belajar bahasa atau persiapan lainnya. Jangan malas mencari informasi. Intinya, persiapkan semua dengan baik dari se-dini mungkin. Semoga bermanfaat, ya.
Nah, itu dia ya teman-teman hasil bincang-bincang singkat dengan Ka Andre. Semoga bacaan ini bisa menginspirasi kita semua untuk terus gigih menggapai prestasi dan tidak berhenti mengeksplorasi banyak hal.
Science Hunter Indonesia
Muda Berkarya, Prestasi Luar Biasa