Suka Menunda Belajar? Ikuti Tips Ini!
September 24, 2021 2021-09-24 11:19Suka Menunda Belajar? Ikuti Tips Ini!
The best time to change a habit is on vacation because your usual environmental cues are missing
(Charles Duhigg)
Halo, Peneliti Muda!
Apakah kamu memiliki tugas atau mau ujian dan secara tidak sadar kita menunda kewajiban? Sehingga Dampaknya saat H-1 kita menjadi panik, tidak terkontrol, menunda-nunda lagi dan akhirnya tidak mempersiapkannya. Jika iya, artikel ini untuk kita yang secara sadar maupun tidak sadar sering menunda-nunda tugas yang ada. Menunda atau biasa disebut dengan procrastination adalah perilaku seseorang yang tidak memiliki kedisiplinan dalam menggunakan waktu baik untuk memulai ataupun mengakhiri suatu pekerjaan secara menyeluruh namun menggantinya dengan kegiatan yang tidak penting sehingga pekerjaan tersebut menjadi tertunda dan dapat menimbulkan kegagalan dalam pekerjaannya.
Sebelum masuk ke dalam tips bagaimana cara berhenti menunda-nunda belajar, hal yang perlu kita tanamkan adalah dunia ini tidak terbagi atas orang yang suka menunda-nunda dan orang yang tidak suka menunda-nunda. Sederhananya, semua orang itu suka menunda-nunda tapi orang yang berhasil atau tidak adalah bisa mengatur penundaannya tadi dengan baik. Lalu, apa tips yang bisa dilakukan untuk tidak menunda-nunda belajar?
- Visualisasi
Tips yang pertama adalah visualisasi atau membayangkan. Di sini kita bisa mencoba untuk membayangkan dua hal yaitu diri kita di masa depan, pikirkanlah apa yang bisa kita mulai hari ini akan membuat diri kita di masa depan dapat berterima kasih. Misalnya, kita belajar hari ini dan waktu ujian kita mendapatkan nilai yang bagus sehingga kita akan lebih mudah bersyukur dan berterima kasih pada diri sendiri karena telah belajar lebih dahulu. Coba tanyakan pada diri bahwa “What would … do in this situation?” misalnya kita sedang malas untuk olahraga, “apa ya yang dilakukan oleh Ronaldo kalau dia di posisi ini?”. Dengan visualisasi, kita juga menerapkan konsep “fake it til you make it” yang kemudian ketika kita hanya melakukan visualisasi, otak kita akan menginterpretasi dalam bentuk sesuatu yang nyata.
2. Manipulasi Dopamin
Sumber Gambar: https://nodokter.com/hormon-dopamin/
Dopamin adalah sebuah feel good hormone yang ada dalam diri kita atau semacam hormon yang membuat kita merasa bahagia dan semangat. Misalnya saat kita belajar, kita mendapatkan dopamin ketika kita menyelesaikan suatu tugas yang panjang atau kita selesai membuat essay yang berhalaman-halaman atau tugas yang lainnya. Agar mendapatkan dopamin ini, kita dapat melakukan pemecahan suatu tugas yang besar menjadi tugas-tugas yang lebih kecil. Contohnya, kita diberi 100 soal dengan deadline tiga hari lagi. Daripada kita memikirkan tugas tersebut adalah suatu bentuk tugas yang besar maka kita bisa bagi soal tersebut menjadi 10 soal dan secara tidak langsung kita mendapatkan dopamin setelah menyelesaikan setiap 10 soal. Dopamin ini membuat tubuh kecanduan, kita jadi lebih terdorong untuk menyelesaikan tugas tersebut.
3. Jangan Underestimate
Terkadang kita berpikir bahwa tugas yang telah diberikan bisa dikerjakan secara singkat. Misalnya kita disuruh untuk membuat essay 10 halaman dalam satu minggu, tapi waktu kita mendapatkan tugasnya, kita merasa bahwa “oh ini mah selesai dalam waktu tiga jam”, sehingga kita akhirnya menunda-nunda dan tidak mengumpulkan tepat waktu. Akhirnya, dalam waktu kurang dari sehari, kita baru sadar, panik, stres, burn out bahwa ternyata tugasnya tidak cukup dikerjakan hanya dalam waktu tiga jam. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggandakan nilai dugaan kita: yang awalnya kita berpikir bisa selesai dalam tiga jam, maka kita ganti menjadi dua kali lipat yaitu enam jam. Dengan ini, kita juga memberikan ruang keamanan untuk mengantisipasi ada kesalahan maupun revisi.
4. Selesai Lebih Baik Daripada Sempurna
Tips berikutnya adalah dengan menanamkan pola pikir bahwa “lebih baik selesai daripada sempurna”. Kadang-kadang, hal yang membuat kita menunda adalah karena kita merasa untuk menyelesaikan dengan se-baik mungkin atau se-sempurna mungkin. Dampak lainnya, kita menjadi berpikir “ah nunggu dulu, aku bakal mulai kalau aku udah punya ini, aku bakal mulai kalau ada ini”, karena kita selalu ingin berada di kondisi sempurna atau malah menunggu motivasi datang. Jadi selesaikanlah pekerjaanmu se-segera mungkin dan lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan.
Penulis
Rafif Ezar Prambudi atau akrab disapa Rafif adalah Mahasiswa Universitas Brawijaya Jurusan Ilmu Administrasi Publik angkatan tahun 2019. Terlibat aktif dalam dunia riset semenjak tahun 2018 dan pernah mengikuti organisasi penelitian, mengikuti beberapa lomba essay nasional serta sekarang telah menjadi Brand Ambassador SHI.
Referensi
Sigit, Herlambang dkk. (2018). Aspek Pendukung Perilaku Atau Karakter Menunda Penyelesaian Tugas Kuliah JPTE. Jurnal Edukasi Elektro: Universitas Negeri Yogyakarta.
Science Hunter Indonesia
Muda Berkarya, Prestasi Luar Biasa